<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33468724\x26blogName\x3dSarana+Mendunia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dmruli.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dmruli.blogspot.com/\x26vt\x3d-2935435255231741796', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Name:Dharma Maruli T
Home: Jakarta, Indonesia



Aksara Bermakna

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "membaca" adalah syarat utama guna membangun sebuah peradaban. Semakin bagus sesuatu yang dibaca, maka semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Tidak mustahil pada suatu ketika "manusia" akan didefinisikan sebagai "makhluk membaca", suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi lainnya semacam "makhluk sosial" atau "makhluk berpikir".



Add to Technorati Favorites

Add to My Yahoo!
blog-indonesia.com

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di personal website ku. Website ini saya buat sebagai bentuk aktualisasi diri. Content yang disajikan umumnya berupa aktualisasi diri yang sifatnya umum maupun artikel yang specific seperti "Hukum", "Keluarga" dan "Dunia Islam"yang disarikan dari berbagai sumber. Harapannya semoga informasi yang tersaji, dapat dijadikan sebagai bahan renungan sehingga dapat memberi pencerahan serta dapat memperluas cakrawala berpikir.
Apabila anda berkeinginan untuk menyampaikan pesan dan kesan, silahkan klik "post a comment" disetiap akhir posting tulisanku.

Semoga karya ini bermanfaat.

www.flickr.com

Monday, July 06, 2009

Harapan Akan Sebuah Perubahan

Slogan "Pro Rakyat", "Lanjutkan", dan "Lebih Cepat Lebih Baik" menjadi kata yang begitu populer belakangan ini. Slogan itu diusung oleh pasangan capres-cawapres sebagai bentuk diferensiasi antar calon dalam pertarungan pilpres yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009. Sebagaimana yang sering kita saksikan dilayar kaca, melalui iklan maupun ajang debat capres-cawapres yang disiarkan stasiun TV, slogan itu acapkali digaungkan. Maksudnya agar dapat memberi pengaruh serta melekat dibenak pemilih. Slogan politik yang diusung disamping mudah diingat, juga menjadi penjelas ideologi para kandidat capres-cawapres.

Setiap slogan tentu mempunyai konotasi tersendiri. Slogan merupakan ungkapan lain dari sebuah janji. Sedangkan janji terkait dengan etika moral. Oleh sebab itu jangan percaya pada kandidat yang pernah ingkar janji. Jika kita coba untuk melakukan komparasi dari ketiga slogan, maka "Pro Rakyat" mengandung arti dahulukan kepentingan rakyat kecil. Kata "Pro Rakyat" juga mampu menangkap perasaan kelas menengah maupun rakyat miskin, dan kalangan penganggur.

Kata "Lanjutkan" bernada perintah halus. Masalahnya, apakah rakyat sudah merasa puas dengan keadaan sekarang? Apakah pemerintahan SBY sudah sesuai dengan harapan dan janjinya pada Pemilu 2004 sehingga kata "Lanjutkan" menjadi slogan politik ? Kata "Lanjutkan" bisa juga berarti mempertahankan keadaan yang sudah ada (status quo) daripada melakukan suatu perubahan.

"Lebih Cepat, Lebih Baik" dapat diartikulasikan sebagai sebuah perubahan. Kata perubahan dan reformasi dapat diselaraskan meski kedua kata itu memiliki arti yang sedikit berbeda. Reformasi adalah suatu proses penataan kembali kelembagaan secara tertib dan damai atas ketidakwajaran, ketidaksempurnaan, atau keusangan. Sedang makna perubahan dapat saja dikaitkan dengan reformasi.

Sejatinya slogan politik yang paling tepat jika dihubungkan dengan keadaan sekarang adalah yang mengandung kata perubahan. Misalnya, "lebih cepat perubahan lebih baik", atau "pro rakyat untuk perubahan" atau "mari lanjutkan dengan perubahan".

Tanpa perubahan, siapa pun yang memimpin negeri ini akan menghadapi resistensi dari rakyat. Seperti halnya Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto yang dilengserkan lantaran tuntutan perubahan. Tuntutan menurunkan sang Presiden dari tahta jabatannya bukan disebabkan karena keterpurukan ekonomi semata, tetapi bersifat multidimensi.

Jadi slogan yang baik adalah yang tepat sasaran. Ekspektasi masyarakat akan terjadinya perubahan sangat besar. Jika berbagai tuntutan perubahan dapat dituntaskan, maka persoalan stabilitas dengan sendirinya akan dapat ditangani, Semoga.

1 Comments:

Anonymous Anonymous mengatakan...

hello... hapi blogging... have a nice day! just visiting here....

11:30 PM, August 11, 2009  

Post a Comment

<< Kembali ke halaman depan