<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33468724\x26blogName\x3dSarana+Mendunia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dmruli.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dmruli.blogspot.com/\x26vt\x3d-2935435255231741796', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Name:Dharma Maruli T
Home: Jakarta, Indonesia



Aksara Bermakna

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "membaca" adalah syarat utama guna membangun sebuah peradaban. Semakin bagus sesuatu yang dibaca, maka semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Tidak mustahil pada suatu ketika "manusia" akan didefinisikan sebagai "makhluk membaca", suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi lainnya semacam "makhluk sosial" atau "makhluk berpikir".



Add to Technorati Favorites

Add to My Yahoo!
blog-indonesia.com

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di personal website ku. Website ini saya buat sebagai bentuk aktualisasi diri. Content yang disajikan umumnya berupa aktualisasi diri yang sifatnya umum maupun artikel yang specific seperti "Hukum", "Keluarga" dan "Dunia Islam"yang disarikan dari berbagai sumber. Harapannya semoga informasi yang tersaji, dapat dijadikan sebagai bahan renungan sehingga dapat memberi pencerahan serta dapat memperluas cakrawala berpikir.
Apabila anda berkeinginan untuk menyampaikan pesan dan kesan, silahkan klik "post a comment" disetiap akhir posting tulisanku.

Semoga karya ini bermanfaat.

www.flickr.com

Thursday, June 12, 2008

Anarkisme Kata

Belakangan ini aku sempat dikejutkan dengan munculnya beberapa komentar negatif di blog ini. Hampir setiap hari, komentar negatif itu bermunculan. Komentar bernada sinis, melecehkan, mendiskreditkan sekaligus menghujat disampaikan pada kolom komentar singkat yang disediakan oleh Oggix.com maupun pada komentar posting. Komentar semacam ini tidak layak untuk dikonsumsi oleh publik apalagi di ekspose pada anda semua. Oleh sebab itu setiap komentar negatif yang muncul segera aku hapus. “Anarkisme kata” demikian aku menyebutnya merupakan bentuk lain dari suatu spam. Dikarenakan muatan spam tidak berguna, untuk itu harus segera dienyahkan.

Dari penelusuran yang kami lakukan, identitas pelaku telah kami ketahui. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ia merupakan salah seorang blogger yang tinggal di Jakarta. Menelisik latar belakang pribadinya, ternyata ia adalah seorang “frustration blogger”. Pasalnya ia tidak mempunyai kemampuan untuk berkarya di dunia blogger. Diperparah lagi, tekanan hidup yang mengungkungnya membuat dirinya semakin frustasi. Setiap persoalan yang ia hadapi nampaknya selalu berujung pada kebuntuan. Lantaran tekanan psikologis itulah, kerap ia membuat ulah yang meresahkan. Akibatnya ia sering mendapat kecaman dari banyak pihak.

“Anarkisme kata” bernada hujatan yang dilontarkan pelaku jelas sangat menggusarkan dan menjengkelkan. Terlebih, hujatan sudah menyangkut SARA. Sudah pasti setiap elemen masyarakat manapun tak akan sudi menerimanya. Beruntung emosiku tidak sampai terpancing. Meski pelakunya sudah aku ketahui, namun setiap hujatan yang terlontar ke blog ini tidak pernah aku tanggapi, apalagi membalasnya. Bukan berarti aku takut melakukannya. Namun, untuk apa aku harus meladeni hal yang remeh temeh semacam itu. Alangkah baiknya apabila waktu yang berharga ini kugunakan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih bermanfaat.

Menyikapi Permasalahan

Dalam menyikapi setiap permasalahan, aku selalu mengedepankan kejernihan berpikir. Sehingga setiap tindak tanduk perbuatan yang menyulutkan emosi selalu dapat terkontrol. Pada dasarnya, aku tidak akan terprovokasi dengan anarkisme kata semacam itu. Biarlah si penghujat menikmatinya sebagai suatu kesenangan belaka. Bukankah setiap hujatan yang dilontarkannya merupakan cermin dari keburukan dirinya sendiri. Cermin yang terpancar dari hatinya yang kelam. Dan cerminan dari pribadinya yang rapuh, yang mudah ditunggangi oleh nafsu amarah yang merugikan?

Dari hujatan yang kerap dilontarkannya, secara tidak langsung ia telah menodai citra dirinya sendiri. Menodai dan merusak harkat serta martabatnya sebagai seorang yang mengaku dirinya beriman. Pelaku nampaknya tidak memahami arti dalam etika pergaulan. Apalagi etika sebagai seorang bloggerian yang baik. Seharusnya apabila mengkritik atau sekadar menyampaikan masukan, hendaknya disampaikan dengan bahasa yang santun. Apabila penyampaiannya menggunakan bahasa preman, maka dapatlah disimpulkan bahwa ia adalah "uneducated person".

Terkait hal tersebut itulah, maka fasilitas komentar singkat (shout box) yang disediakan Oggix.com dalam blog ini, untuk sementara aku non aktifkan. Sehingga bagi para netter maupun insan blogger yang akan memberikan comment di blog ini, dapat menyampaikannya dengan mengklik “post a comment” disetiap akhir posting tulisan saya.

Dalam hal ini aku juga menghimbau kepada pelaku, berpikirlah bijak dalam menghadapi setiap persoalan. Untuk apa menyiksa diri dengan menebar konflik permusuhan. Hiduplah dengan menjunjung rasa persaudaraan. Bukankah dengan kedamaian, hidup ini akan lebih bermakna?

baca lanjutannya...>>

Monday, June 02, 2008

Liburan Akhir Pekan

Berlibur merupakan sarana rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan seiring bergulirnya rutinitas pekerjaan. Ditengah hiruk pikuk kota Jakarta, berlibur di kawasan pantai dapat menjadi alternatif penghilang stess. Refreshing dapat menjadi salah satu faktor dalam membantu mengendurkan syaraf-syaraf serta dapat memulihkan stamina. Berlibur ditepi pantai dengan menikmati deburan ombak serta menghirup udara pantai akan memberikan nuansa tersendiri. Terlebih, jika suasana itu kita lewati bersama dengan orang terkasih yang kita cintai. Dengan demikian rekreasi semacam itu akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan.

Menikmati liburan bersama keluarga merupakan moment yang selalu dinantikan di keluarga kami. Pertengahan bulan lalu (17-18 Mei) kami sekeluarga sempat menghabiskan waktu liburan akhir pekan di kawasan pantai. Pemilihan objek wisata pantai sebagai tempat berlibur hanya semata-mata letaknya yang masih berada di dalam kota, sehingga mudah dijangkau. Hotel Mercure yang terletak dikawasan wisata taman impian Jaya Ancol merupakan lokasi yang kami pilih dalam menghabiskan waktu liburan kali ini.

Rencana berakhir pekan di hotel Mercure awalnya atas undangan adikku yang tengah berulang tahun. Adikku yang saat ini tengah menantikan lahirnya si buah hati, merayakan Ultah yang ke 31 pada tanggal 3 Mei yang lalu. Lantaran tanggal Ultahnya bertepatan dengan pernikahan sepupu kami, maka perayaannya diundur dua minggu kemudian. Untuk membahagiakan kami semua, adikku berencana untuk melewatinya di hotel Mercure. Kebetulan ia memiliki member card, sehingga fasilitas itu dimanfaatkannya.

Rencana kami untuk menginap di Hotel Mercure terbilang mendadak. Rencana itu hampir tidak pernah kami dengar sebelumnya. Mungkin karena ia masih mempertimbangkan kesibukannya dikantor sehingga mencari waktu yang tepat. Atau memang sengaja ingin membuat surprize? Menurut kabar yang beredar, rencana itu baru diutarakan ke ibuku seminggu sebelumnya, itupun via telephon. Tak ayal lagi, setelah mendengar kabar itu kami sekeluarga langsung menyambutnya dengan suka cita.

Insiden kehabisan kamar setahun silam

Sebetulnya, setahun yang lalu kami pun berencana menginap di hotel Mercure untuk merayakan Ultah adik dan istriku yang kebetulan jatuh pada bulan yang sama. Namun kehendak berkata lain. Rencana kami ketika itu harus pupus ditengah jalan. Ada apa gerangan? Menurut petugas receptionist ketika kami akan check in, sejumlah kamar yang tersedia di sana telah full booked alias sudah penuh dipesan tamu. Sehingga tak dapat dipungkiri, setelah mendengar hal itu semangat kami langsung ngedrop. Dengan langkah gontai kami sekeluarga harus rela kembali ke mobil dengan wajah kusut.

Namun kekecewaan kami tidak berlangsung lama kala itu. Adikku coba menawarkan pada kami alternatif lain. Ia menawarkan untuk beralih ke "Putri Duyung Cottage". Kebetulan lokasinya tidak begitu jauh dari hotel Mercure. Tanpa berpikir panjang ajakan itu serentak langsung kami iyakan. Dengan semangat yang tersisa, seketika itu juga kami langsung bergegas ke lokasi. Sesampai disana, kami sempat menunggu adikku beberapa saat di lobby cottage dengan harap-harap cemas untuk check in. Perasaan kami gundah gulana saat itu. Berselang 5 menit kemudian ia memberi kami aba-aba yang kira-kira artinya “lets go”. Dengan panduan room boy akhirnya kami memasuki cottage yang kami pesan. Sontak saja sorak sorai seketika memecah keheningan, beberapa saat setelah kami masuk ke dalam kamar. Kebahagiaan senantiasa terpancar pada wajah kami saat itu yang tadinya terlihat kusut. Bahagia bercampur lelah akibat berlumur keringat campur aduk menjadi satu kala itu. Akhirnya kami pun berekreasi di Putri Duyung Cottage untuk dua hari satu malam.

Setahun Berselang

Kendati demikian setelah menginjak setahun kemudian, keinginan kami untuk bermalam di Hotel Mercure rupanya belum sirna ditelan waktu. Keinginan untuk bernostalgia bersama dengan keluarga masih terus menggelora. Pasalnya, di era tahun 80’an kami sempat menginap disana. Kala itu namanya masih bertuliskan Hotel Horison. Seingatku usiaku masih 12 tahun. Tentunya kenangan yang kami lewati begitu mengesankan. Banyak hal-hal yang apabila di kenang kadang sedikit menggelikan. Terlebih lagi, ketika itu aku baru pertama kalinya merasakan tidur di hotel berbintang. Sehingga kenangan indah itu masih membekas di benakku hingga kini.

Untuk membangkitkan kenangan itu kembali, sekaligus sekadar untuk mengobati kekecewaan kami tahun lalu yang terkatung akibat tidak kebagian kamar di hotel Mercure. Maka di tahun ini semangat itu kami gelorakan kembali. Pengalaman tahun lalu kami jadikan pelajaran berharga. Agar kejadian itu tidak terulang, maka jauh hari sebelumnya adikku telah melakukan reservasi untuk 2 kamar. Mengingat saat itu selang dua hari terdapat hari libur nasional, sehingga kemungkinan akan membludaknya tamu yang melakukan reservasi pada saat itu besar sekali kemungkinannya. Ternyata dugaan kami tidak meleset. Sesampai kami di hotel, nampak sudah banyak tamu yang akan melakukan check in. Beruntung kami telah booking jauh hari sebelumnya. Sebab apabila tidak diantisipasi demikian, pasti pengalaman pahit tahun lalu akan terulang kembali. Singkatnya, sesampainya di hotel untuk check in, kamar yang telah kami pesan telah siap untuk digunakan. Dan liburan kami pun kembali mengesankan dengan suasana dan nuansa yang berbeda.

baca lanjutannya...>>