<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33468724\x26blogName\x3dSarana+Mendunia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dmruli.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dmruli.blogspot.com/\x26vt\x3d-2935435255231741796', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Name:Dharma Maruli T
Home: Jakarta, Indonesia



Aksara Bermakna

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "membaca" adalah syarat utama guna membangun sebuah peradaban. Semakin bagus sesuatu yang dibaca, maka semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Tidak mustahil pada suatu ketika "manusia" akan didefinisikan sebagai "makhluk membaca", suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi lainnya semacam "makhluk sosial" atau "makhluk berpikir".



Add to Technorati Favorites

Add to My Yahoo!
blog-indonesia.com

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di personal website ku. Website ini saya buat sebagai bentuk aktualisasi diri. Content yang disajikan umumnya berupa aktualisasi diri yang sifatnya umum maupun artikel yang specific seperti "Hukum", "Keluarga" dan "Dunia Islam"yang disarikan dari berbagai sumber. Harapannya semoga informasi yang tersaji, dapat dijadikan sebagai bahan renungan sehingga dapat memberi pencerahan serta dapat memperluas cakrawala berpikir.
Apabila anda berkeinginan untuk menyampaikan pesan dan kesan, silahkan klik "post a comment" disetiap akhir posting tulisanku.

Semoga karya ini bermanfaat.

www.flickr.com

Saturday, November 29, 2008

Phobia

Salah satu sifat manusia yang melekat dengan kejiwaan adalah rasa takut. Timbulnya rasa takut muncul ketika seseorang dihadapkan pada situasi atau obyek yang membahayakan dan mengancam dirinya. Rasa takut yang muncul secara berlebihan dinamakan phobia.

Phobia adalah suatu reaksi berlebihan yang timbul seketika yang secara rasional sebetulnya tidak membahayakan. Penderita phobia akan mengalami gangguan kejiwaan, lantaran selalu merasa tidak nyaman. Sudah barang tentu hal itu akan menghambat aktivitas produktifnya baik di lingkungan sosial masyarakat, maupun dalam pekerjaan.

Secara garis besar, phobia dibagi dalam tiga kategori. Specific phobia yaitu rasa takut yang timbul terhadap obyek yang jelas, agoraphobia yaitu rasa takut yang muncul ketika berada di tempat umum, dan social phobia yaitu rasa takut terhadap kehadiran orang lain.

Obyek phobia yang sering dijumpai adalah takut pada binatang, ketinggian, ruangan sempit dan tertutup, perjalanan dengan pesawat terbang, darah, dan suntikan. Penyebabnya timbul dari trauma buruk yang pernah dialami penderita. Phobia juga bisa disebabkan oleh pembelajaran terhadap perilaku orang lain, misalnya orang tua kita takut gelap, kebiasaan itu ditiru oleh anak-anaknya sehingga satu keluarga itu punya persepsi buruk terhadap gelap.

Metode penyembuhan phobia adalah dengan terapi dan pengobatan. Terapi dilakukan dengan mengajak penderita phobia untuk mengubah persepsi terhadap obyek yang selama ini ditakuti. Mereka dilatih untuk berpikir positif dengan menanamkan pengertian bahwa yang ditakuti itu sebenarnya aman dan tidak membahayakan keselamatan jiwanya. Setelah pola pikir diperbaiki, barulah mereka diajak untuk mengalami langsung obyek phobia tersebut, istilahnya "desensitisasi".

Bagi yang sudah parah, terapi harus disertai dengan pengobatan sehingga memberikan efek yang signifikan. Obat dapat berpengaruh dalam menurunkan kadar kecemasan sehingga penderita bisa mengontrol perilaku dan pola pikirnya lebih baik. Dengan penggunaan obat, efek terapi menjadi lebih efektif.

Jadi apabila sindrom rasa takut yang tidak beralasan menjangkiti anda, segera cari bantuan untuk mengatasinya. Selama hidup anda selalu terbelenggu dalam ketakutan, selama itu pula produktifitas akan terganggu. Dan jangan sampai kualitas hidup bakal terbatas dikarenakan berbagai aktivitas selalu dijangkiti oleh rasa takut yang berlebihan.

baca lanjutannya...>>

Wednesday, November 26, 2008

Menyoal Penegakan Hukum

Masalah penegakan hukum di negeri ini patut untuk disimak, terlebih terhadap sepak terjang KPK dalam pemberantasan korupsi. KPK sebagai lembaga “super body” kinerja nya patut diacungi jempol. Banyak kasus yang dulunya sulit dijangkau untuk diusut kini satu persatu dapat di ungkap. Namun masalah penegakkan hukum bukan hanya kerja KPK, tetapi kerja seluruh lembaga peradilan.

Jika dicermati, meski sebagian kasus berhasil diusut namun penuntasannya masih terkesan tebang pilih. Kasus besar yang melibatkan mantan penguasa belum dapat diusut hingga ke akarnya. Semisal kasus BLBI yang melibatkan konglomerat kakap hingga kini masih belum jelas juntrungannya. Mereka (konglomerat hitam) masih bebas menikmati hasil jarahannya diluar negeri. Tak heran apabila penegakan hukum yang dilakukan pemerintah masih jauh dari harapan masyarakat.

Salah satu penyebab terhambatnya "law enforcement" adalah masalah integritas aparatnya. Moralitas sebagian penegak hukum saat ini masih rendah. Apabila mau jujur, budaya suap menyuap masih mewarnai lembaga peradilan kita. Mafia peradilan masih bebas bergentayangan mencari mangsa meski lebih tertutup. Jual beli perkara masih dapat ditemui oleh orang yang sedang berperkara di pengadilan. Hal demikian tentu dapat mencoreng citra lembaga peradilan itu sendiri serta merusak sendi-sendi keadilan yang hakiki. Wajar saja apabila pendapat bernada miring terkadang dilontarkan pencari keadilan sebagai bentuk dari ketidakpuasan publik.

Manakala ditelisik, faktor yang turut mempengaruhi tersendatnya laju law enforcement di Indonesia diantaranya bersumber dari peraturan perundang-undangan yang tidak berkeadilan, disamping aparat penegak hukumnya yang masih korup. Semua itu nampak dari kondisi hukum kita yakni peraturan yang ada kurang mencerminkan kondisi masyarakat secara utuh. Semisal kita telah memiliki undang-undang tentang kebebasan pers, informasi dan teknologi informasi, tetapi hingga kini masih saja orang berbicara tentang ketidakbebasan. Kebebasan yang dirasakan masyarakat masih terpenjara dibalik tembok intrik yang dipermainkan penguasa. Yang diharapkan masyarakat sebetulnya juga bukan kebebasan yang kebablasan, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab.

Hingga kini hukum kita dapat dikatakan belum berfungsi sebagai "law for justice", tetapi penjabarannya lebih menitik beratkan pada soal rumusan belaka. Sehingga tak disangkal, keadilan masyarakat yang dicita-citakan belum tercapai. Sungguh ironis, di negeri yang banyak ahli hukumnya bak cendawan dimusim hujan namun pertumbuhan hukumnya masih memprihatinkan. Terkadang peraturan yang satu tumpah tindih dengan yang lainnya. Lembaga legislatif yang diharapkan dapat memaksimalkan pembahasan dalam pembuatan undang-undang hanya berkutat pada masalah pengawasan yang kesannya sudah sangat tidak terkendali. Oleh sebab itu hukum kita tumbuh dengan sendirinya, sehingga rasa keadilan yang didambakan masyarakat semakin jauh dari harapan.

Kendati hingga saat ini reformasi penegakan hukum masih terus didengungkan, namun apabila integritas aparatnya masih buruk, dapat dipastikan hal itu hanya menjadi slogan kosong, yang tidak memberi arti apa-apa.

baca lanjutannya...>>

Sunday, November 23, 2008

Pesta Blogger 2008

Pesta blogger kembali digelar pada tanggal 22 Nov 2008. Setelah setahun sebelumnya sempat diselenggarakan di blitz megaplex, peserta yang hadir kali ini meningkat dua kali lipat jumlahnya. Bertempat di Gedung. BPPT Jalan M.H. Thamrin ratusan blogger tumpah ruah memadati perhelatan yang diselenggarakan panitia. Nampak dari pantauan ku hadir perwakilan dari berbagai komunitas blogger yang ada di Indonesia, antara lain komunitas angin mamiri, loenpia, cahandong, B-H-I, serta masih banyak lagi.

Hadir pula wakil dari pemerintah yaitu menkoinfo M.Nuh serta Menristek Kusmayanto Kadiman. Perhelatan akbar pesta blogger dimeriahkan pula dengan kehadiran lima orang blogger asing dari mancanegara yang sengaja diundang panitia. Kelima “blogger asing” yang diundang penyelenggara antara lain berasal dari AS, Australia, Cina-Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Mereka diundang untuk mengunjungi obyek wisata di tanah air seperti Bali, Jogja dan Jakarta. Panitia ingin memperkenalkan kepada mereka budaya serta pesona keindahan alam Indonesia. Dari kunjungan itu diharapkan mereka akan menuliskan pengalaman di blog-nya akan keindahan alam berikut keragaman budaya Indonesia.

Tema yang diusung dalam Pesta Blogger kali ini adalah blogging for society atau nge-blog untuk masyarakat. Perhelatan akbar ini digelar sebagai ajang pertemuan para blogger di Indonesia. Karena pada umumnya bloggerian hanya berinteraksi lewat internet, sehingga ajang tatap muka semacam ini menjadi sesuatu yang dinantikan peserta yang hadir. Dengan pertemuan semacam ini dapat saling mengenal bukan hanya di dunia maya tetapi juga di dunia nyata.

Sebelumnya, rencanaku untuk dapat menghadiri pesta blogger nyaris pupus. Ada apa gerangan ? pasalnya, dua hari sebelumnya setelah mendapatkan info di official website PB dikatakan bahwa pendaftaran telah ditutup. Menurut kabar yang beredar, jumlah peserta yang mendaftar sudah membludak, sehingga perlu dibatasi. Namun keinginanku untuk hadir menyaksikan PB tidak serta merta sirna sampai disini. Gelora untuk hadir dipesta yang diadakan setahun sekali itu terus membara.

Paginya pada hari “H” (22/11/08) tekad itu semakin mantap. Aral melintang bukan menjadi penghalang utama untuk pergi ke lokasi, pikirku. Mungkin saja ditengah hiruk pikuknya panitia melayani peserta yang membludak, aku dapat menyusup masuk. Kendati pun gagal aku tidak perlu kecewa, lantaran memang aku belum pernah registrasi sebelumnya.

Tiba digedung BPPT kurang lebih sekitar jam 11 siang. Setelah memarkir kendaraan dengan aman, barulah aku bergegas menghampiri petugas parkir untuk menanyakan dimana ruangan pesta blogger diselenggarakan. Beruntung, ketika aku hendak bertanya, seseorang pemuda juga hendak bergegas kesana. Setelah berkenalan dan melakukan perbincangan singkat, akhirnya kami sepakat untuk masuk bersama. Belakangan ku ketahui bahwa ia seorang wartawan. Terus terang saat itu aku mendompleng pada si jurnalis untuk dapat masuk ke lokasi, lantaran aku tidak memiliki tiket masuk.

Ternyata diruang registrasi penjagaan sedikit ketat. Setiap orang yang hendak masuk harus dapat memperlihatkan tiket atau undangan. Karuan saja karena kami tidak memilki tiket atau undangan, akhirnya kami berdua harus berjibaku (baca: berargumentasi) dengan petugas registrasi. Lantaran temanku ini juga tidak memiliki tiket maupun undangan, spontan langkah kami terhenti seketika. Tanpa harus membuang waktu lebih lama, teman baruku segera menghubungi salah seorang anggota panitia yang kebetulan dia kenal. Lewat handpone terjadilah pembicaraan diantara mereka. Singkat cerita, akhirnya petugas registrasi memperbolehkan kami memasuki ruangan setelah berkoordinasi dengan anggota panitia yang lain.

Setelah di dalam ruangan acara, sesuatu yang dari awal menghimpit perasaanku seakan terbebas. Perasaanku plong, dan alhasil aku dapat menyaksikan acara yang memang sudah aku nantikan sebelumnya.

baca lanjutannya...>>

Tuesday, November 11, 2008

Penelitian Otak Manusia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stockholm belum lama ini menunjukan setiap generasi akan mengalami peningkatan daya ingat. Lars Nilsson adalah seorang professor yang meneliti perkembangan otak manusia tersebut. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa kecenderungan daya ingat atau yang disebut episodic memory akan selalu membaik pada setiap generasi yang lahir.

Hal itu dibuktikan bahwa seorang anak cenderung memiliki daya ingat yang lebih baik ketimbang orang tuanya. Pemicu dalam peningkatan daya ingat salah satunya dengan asupan gizi yang baik serta banyaknya jumlah saudara kandung. Mereka yang mengonsumsi makanan yang bergizi, serta memiliki jumlah saudara kandung lebih sedikit menurut Nilsson akan lebih cerdas. Memang pada umumnya anak pertama akan menerima 100% perhatian dan nutrisi yang lebih baik ketimbang anak yang dilahirkan sesudahnya.

Faktor yang tak kalah penting dalam membentuk kecerdasan adalah tingkat pendidikan serta kebiasaan olah raga yang teratur. Penelitian Nilsson dilakukan pada 4.200 respoden secara acak dengan usia antara 25-80 tahun lebih, selama 20 tahun dengan periode setiap lima tahun sekali.

Sependapat atau tidak dari penelitian itu, semuanya tergantung dari penilaian anda.

baca lanjutannya...>>

Monday, November 03, 2008

Menyoroti Permasalahan Jakarta

Udara bersih terbebas dari polusi adalah dambaan setiap orang. Dewasa ini hampir dapat dipastikan udara yang bebas polusi nampaknya menjadi komoditas mahal, terutama dikota Jakarta yang tingkat polusinya sudah mengkhawatirkan. Polusi udara di Ibukota saat ini sudah berada diambang batas kewajaran. Berdasarkan survei yang dilakukan salah satu lembaga independent menunjukkan bahkan dititik tertentu tingkat pencemarannya bahkan sudah sangat membahayakan bagi kesehatan.

Hampir disetiap ruas jalan di Jakarta disesaki oleh berbagai macam kendaraan bermotor. Kendaraan roda dua maupun empat seakan berlomba mengisi ruas jalan yang masih kosong. Saking padatnya volume kendaraan yang melintas, sepeda motor kadang menggunakan trotoar untuk keluar dari himpitan kemacetan. Penyebabnya yakni tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor kian pesat ketimbang pembangunan infrastruktur yang memadai. Akibatnya setiap pagi dan petang para pengendara harus rela antre bermacet ria. Ketimpangan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan kendaraan sudah barang tentu menjadi kendala bagi pemerintah untuk mengatasinya. Masalah kemacetan maupun pencemaran udara merupakan mata rantai yang tak pernah putus yang selalu dihadapi oleh pemerintah.

Kemacetan yang dirasakan warga ibukota sudah menjadi hal yang lumrah setiap harinya. Pada peak hour, tingkat kepadatan kendaraan bermotor bahkan sudah melebihi kapasitas ruas jalan yang ada. Waktu tempuh menjadi semakin lama. Waktu seakan habis diperjalanan, sehingga efisisensi waktu hanya menjadi angan semata. Pantaslah kalau ada segelintir masyarakat nyeletuk “wah…bisa-bisa gue tua di jalan nih…” demikian yang sering dikeluhkan masyarakat pengguna jalan untuk menggambarkan kesemrawutan lalu lintas di Jakarta.

Hal yang kian memprihatinkan yang sering kita jumpai adalah masalah kesadaran hukum pemakai jalan. Sebagian pemilik kendaraan nampaknya sudah tidak memperdulikan keberadaan rambu lalu lintas sebagai alat pengatur ketertiban. Rambu lalu lintas terkadang hanya dianggap sebagai penghias jalan oleh para pengemudi kendaraan. Pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengemudi angkutan umum. Para sopir angkot dengan seenak udelnya berhenti dipersimpangan jalan mengangkut dan menurunkan penumpang. Tidak jarang pula para sopir angkot dalam menjalankan kendaraannya terlihat ugal-ugalan, sehingga bukan saja membahayakan keselamatan penumpang tapi juga menjengkelkan. Begitu pula dengan pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi yang tidak kalah sengitnya melanggar peraturan. Hal ini merupakan sederet permasalahan yang seringkali kita jumpai di Jakarta.

Mengatasi masalah kemacetan

Untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin kompleks dari hari ke hari, Pemda DKI Jakarta memberi solusi instant dengan meluncurkan bus Trans Jakarta. Konon menurut kabar yang beredar, untuk pengadaan armada maupun pembangunan infrastrukturnya telah menelan dana puluhan bahkan ratusan miliaran rupiah. Dana sebesar itu diambil dari pos APBD. Bahkan untuk mencukupi pembengkakan dana yang kian melambung menurut kabar dimedia pula, sebagian masih hutang.

Mungkin, Pemda DKI Jakarta melalui program busway berharap masalah kemacetan sedikit teratasi. Namun pada kenyataannya keberadaan moda transportasi semacam bus Trans Jakarta nampaknya belum menjadi jawaban atas kemacetan yang terjadi. Dengan kata lain busway belum menjadi solusi yang cukup signifikan dalam pembenahan kesemrawutan lalu lintas. Ruas jalan masih tumplek oleh kuda maupun gerobak besi milik warga masyarakat yang melaju dijalan raya.

Kendati terdapat beragam pendapat pro dan kontra seputar keberadaan busway masih berseliweran, namun apresiasi masyarakat cukup baik. Terlihat hampir setiap hari busway selalu dipenuhi oleh penumpang yang hendak hilir mudik untuk suatu keperluan. Keberadaan busway disatu sisi memang patut dihargai untuk membenahi sistem transportasi yang sudah terlanjur carut marut. Harapan masyarakat dimasa mendatang tentunya agar Jakarta dapat menjadi kota metropolitan yang memiliki sarana transportasi yang mumpuni.

baca lanjutannya...>>