<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33468724\x26blogName\x3dSarana+Mendunia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dmruli.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dmruli.blogspot.com/\x26vt\x3d-2935435255231741796', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Name:Dharma Maruli T
Home: Jakarta, Indonesia



Aksara Bermakna

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "membaca" adalah syarat utama guna membangun sebuah peradaban. Semakin bagus sesuatu yang dibaca, maka semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Tidak mustahil pada suatu ketika "manusia" akan didefinisikan sebagai "makhluk membaca", suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi lainnya semacam "makhluk sosial" atau "makhluk berpikir".



Add to Technorati Favorites

Add to My Yahoo!
blog-indonesia.com

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di personal website ku. Website ini saya buat sebagai bentuk aktualisasi diri. Content yang disajikan umumnya berupa aktualisasi diri yang sifatnya umum maupun artikel yang specific seperti "Hukum", "Keluarga" dan "Dunia Islam"yang disarikan dari berbagai sumber. Harapannya semoga informasi yang tersaji, dapat dijadikan sebagai bahan renungan sehingga dapat memberi pencerahan serta dapat memperluas cakrawala berpikir.
Apabila anda berkeinginan untuk menyampaikan pesan dan kesan, silahkan klik "post a comment" disetiap akhir posting tulisanku.

Semoga karya ini bermanfaat.

www.flickr.com

Wednesday, March 05, 2008

Dampak Perubahan Iklim


Saat ini, kalender telah menunjukan awal bulan Maret, namun musim penghujan belum kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sesekali Ibukota masih saja diguyur hujan. Tak tentu memang…. kadang pagi, sore atau malam hari. Barangkali, ini semua terjadi akibat dari dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Sehingga iklim kadangkala sulit untuk diprediksi, meski dengan peralatan canggih sekalipun.

Konon kabarnya iklim di Indonesia mulai bergeser. Yang dalam beberapa dekade silam musim penghujan dimulai pada awal bulan September hingga akhir Desember. Akan tetapi saat ini keadaannya sudah berubah menjadi tidak demikian. Seolah-olah alam sudah berontak. Nyatanya, hingga awal bulan Maret ini, intensitas curah hujan masih cukup tinggi. Akibatnya tentu saja berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, berbagai penyakit akan mudah sekali menyerang, terutama influenza dan batuk.

Keadaan cuaca di Jakarta yang tidak menentu akhir-akhir ini menyebabkan kedua buah hatiku terserang flu. Meski terbilang flu ringan, namun paling tidak mengganggu keceriaan mereka bermain. Walau demikian, sebagai orang beriman keadaan demikian harus kami terima. Bukankah kenikmatan sehat dapat diresapi ketika sedang jatuh sakit ?

Di keluargaku, indikasi mulai menurunnya kesehatan, pertama kali dirasakan oleh buah hatiku yang pertama. Gejalanya, suhu tubuh Alya putriku menunjukan angka diatas normal. Nafsu makannya mendadak menurun, serta kondisi tubuhnya berangsur melemah. Bukan hanya flu yang menyerang sang buah hati, namun sesekali disertai batuk. Melihat kondisi demikian, segera kami berikan obat generik, sebagai pertolongan pertama maksudnya. Namun ternyata setelah berhasil diminum tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Reaksi obat hanya berlangsung sementara. Beberapa saat kemudian suhu tubuhnya kembali meningkat. Agar tidak terlampau parah, keesokan harinya segera kami bawa ke dokter untuk diperiksa. Hasil diagnosa dokter memperlihatkan bahwa, putriku hanya terserang flu dan batuk biasa. Oleh dokter kemudian diberikan obat yang dapat menstabilkan kondisi kesehatannya. Alhamdulillah kondisi kesehatan Alya berangsur membaik.

Namun beberapa hari berselang, kini giliran adiknya yang masih balita juga terserang penyakit yang sama. Suhu tubuh Alfi saat itu meningkat drastis. Nafsu makan juga menurun dan sering rewel. Meski istriku telah mencoba untuk mengkompres dengan air dingin, namun panas tubuhnya tak kunjung turun. Keruan saja, kami sempat tidak tidur semalaman, demi untuk menjaga sang buah hati. Dalam keadaan demikian, istriku sempat menerapkan saran agar membantu dengan meminum obat penurun panas agar dapat teralirkan melalui ASI. Kebetulan sang buah hati masih menyusu dengan ASI. Tetapi upaya itu ternyata sia-sia. Suhu tubuh Alfi masih cukup tinggi.

Keesokan paginya kami putuskan untuk segera membawanya ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan, penyakit yang menyerang buah hatiku tergolong ringan, hanya sekadar flu biasa. Namun yang agak mencemaskan kami adalah, napas yang keluar dari rongga hidungnya kelihatan sedikit tersengal. Kondisi itu tentu saja sangat mengkhawatirkan kami sebagai orang tua. Menurut pemeriksaan dokter, hal itu disebabkan oleh bertumpuknya cairan lendir yang menyumbat rongga hidungnya, sehingga aliran udara tidak dapat berjalan dengan lancar. Lalu dokter menyarankan agar dilakukan fisioterapi dengan cara penguapan (inhalasi). Maksudnya, agar cairan yang menyumbat rongga hidung dan paru-parunya dapat segera keluar.

Mungkin bagi orang dewasa, penyumbatan itu dapat segera diatasi dengan membuang lendir dari rongga hidung dengan cara menghembuskan napas kuat-kuat. Biasanya setelah hal itu dilakukan, pasti seketika itu juga napas akan plong. Namun sedikit bermasalah dengan bayi. Pasalnya, bayi belum mampu untuk melakukan hal semacam itu. Cara yang paling aman untuk bayi adalah dengan penguapan / inhalasi. Alhasil, setelah beberapa kali terapi, cairan yang menggumpal dalam rongga hidung dan tubuhnya dapat keluar, dan napas pun kembali lega. Saat ini sang buah hati berangsur sembuh dan kembali menunjukkan keceriaannya.

4 Comments:

Blogger Nunik mengatakan...

Iya yah.. iklim udh bergeser... :)
Psst.. makasiy ya udh mampir, anaknya juga lucu2

4:43 PM, March 05, 2008  
Blogger ayu mengatakan...

iklim bener2 dah ga bs ditebak, musim panas jadi ujan, musim ujan jd panas au ah gelap.

6:59 AM, March 06, 2008  
Blogger Kristina Dian Safitry mengatakan...

Alhamdulillah.. anaknya dah sehat...pasti cuemas tuh mama papanya... salam buat buah hatinya ya?

3:23 PM, March 06, 2008  
Blogger Lita Uditomo mengatakan...

iya, bang..kalau cuaca ngga menentu begini memang bisa bikin daya tahan menurun..musti cukup 'doping'..

mudah2an buah hatinya tetap sehat ya...juga ayah bundanya..:)

12:59 PM, March 10, 2008  

Post a Comment

<< Kembali ke halaman depan