<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d33468724\x26blogName\x3dSarana+Mendunia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dmruli.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dmruli.blogspot.com/\x26vt\x3d-2935435255231741796', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Name:Dharma Maruli T
Home: Jakarta, Indonesia



Aksara Bermakna

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "membaca" adalah syarat utama guna membangun sebuah peradaban. Semakin bagus sesuatu yang dibaca, maka semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Tidak mustahil pada suatu ketika "manusia" akan didefinisikan sebagai "makhluk membaca", suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi lainnya semacam "makhluk sosial" atau "makhluk berpikir".



Add to Technorati Favorites

Add to My Yahoo!
blog-indonesia.com

Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di personal website ku. Website ini saya buat sebagai bentuk aktualisasi diri. Content yang disajikan umumnya berupa aktualisasi diri yang sifatnya umum maupun artikel yang specific seperti "Hukum", "Keluarga" dan "Dunia Islam"yang disarikan dari berbagai sumber. Harapannya semoga informasi yang tersaji, dapat dijadikan sebagai bahan renungan sehingga dapat memberi pencerahan serta dapat memperluas cakrawala berpikir.
Apabila anda berkeinginan untuk menyampaikan pesan dan kesan, silahkan klik "post a comment" disetiap akhir posting tulisanku.

Semoga karya ini bermanfaat.

www.flickr.com

Thursday, December 13, 2007

Sepenggal kisah di tahun 2007



Hidup senantiasa terus bergulir seiring perjalanan waktu. Banyak kisah kehidupan yang telah kita lalui sepanjang tahun 2007. Namun dari sekian banyak kisah kehidupan, ada hal-hal yang menarik perhatian. Sehingga tidak ada salahnya dari kisah itu, kita dapat saling berbagi pengalaman. Terlebih kisah yang dapat membangkitkan pencerahan dalam berpikir.

Kisah yang aku suguhkan, bertutur tentang pengalaman menarik pada masa-masa yang pernah aku lalui dengan keluargaku di tahun 2007. Di tahun tersebut banyak peristiwa yang kami alami, baik suka maupun duka. Dari kisah-kisah tersebut aku coba untuk menuliskannya sebagian. Tujuanku mempublikasikannya adalah hanya sekedar untuk sharing, sehingga dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan anda. Dengan mencoba menorehkannya dalam bentuk tulisan, paling tidak dapat menjadi penawar kegelisahanku terhadap hal-hal yang mengusik benakku.

Memiliki keturunan, merupakan dambaan setiap insan manusia yang telah berumah tangga. Kelahiran seorang anak senantiasa dinantikan kehadirannya oleh kedua orangtuanya. Salah satu karunia terindah yang diberikan Tuhan kepada hambanya yang telah berumahtangga adalah, dianugerahinya seorang anak sebagai penerus keturunan dari kedua orangtuanya.

Diawal tahun 2007 ada kabar yang menggembirakan untuk kami sekeluarga. Istriku yang telah genap mengandung 9 bulan telah melahirkan sang buah hati yang kedua dengan selamat pada tanggal 16 Januari 2007. Proses kelahiran berjalan lancar. Meski sempat diprediksi oleh dokter bahwa istriku akan melahirkan Cesar ternyata berkat kekuasaan Allah SWT, berhasil melahirkan sang buah hati dengan normal. Bayi laki-laki itu lahir dengan berat 3,8 kg dan tinggi 1,5 cm. Tak dapat dipungkiri bahwa ternyata pada tanggal yang sama secara kebetulan bertepatan juga dengan ulang tahun putri pertamaku yang ke 3 tahun. Putri pertamaku yang masih balita itu kami beri nama Alya Alifia Tampubolon sedangkan adiknya kami namakan Alfitra Azhar Tampubolon. Senang rasanya kami sekeluarga memiliki kedua anak yang lucu-lucu, apalagi sepasang. Dengan hadirnya mereka, maka semakin lengkaplah kebahagiaan kami sebagai orangtua.

Berbeda dengan anak perempuan, dalam kultur Batak kelahiran anak laki-laki senantiasa dinantikan. Karena anak laki-laki dianggap dapat meneruskan marga dari bapaknya yang Tampubolon. Sedang anak perempuan meski dibelakang namanya tertera marga, namun apabila telah menikah, keturunannya tidak dapat menggunakan marga ibunya, dikarenakan kultur batak menarik garis keturunan dari laki-laki. Walau demikian, dalam hal kasih sayang kami sebagai orangtua tidak membeda-bedakannya kepada mereka. Dan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia tsb, maka setiap tanggal 16 Januari kami rayakan sebagai hari ulang tahun kelahiran mereka berdua.

Beberapa bulan setelah kelahiran putraku, sekitar pertengahan tahun 2007 kami sekeluarga sempat merasakan tinggal di rumah kontrakan. Kontrakkan yang kami huni terletak di daerah Duren Sawit, tidak begitu jauh dari rumah orangtuaku di Pondok Kelapa Indah, Jakarta Timur. Sengaja kami pilih daerah yang dekat, dengan alasan apabila ada keperluan yang mendesak, kami dapat segera meluncur ke tempat orangtuaku. Begitu pula sebaliknya, seringkali orangtuaku yang gantian mengunjungi kami. Maklum saja karena keadaan ekonomi kami saat itu yang tidak memungkinkan, sehingga kami belum dapat menyewa pembantu atau baby sitter untuk membantu menjaga buah hatiku. Apalagi kedua buah hati kami masih balita. Akan terasa berat apabila dalam kesehariannya harus menjaga mereka hanya dilakukan oleh istriku. Agar tidak terlalu melelahkan istriku, maka ketika aku berangkat kerja, ibuku menyempatkan diri berkunjung ke tempat kami kala siang hari hingga menjelang sore. Kadang ketika ibuku akan pulang, putriku minta ikut, sehingga terpaksa ibuku membawanya juga. Menjelang malam biasanya putriku diantar pulang oleh mereka ke rumah kontrakkan kami. Tetapi tidak jarang pula, aku yang menjemput putriku setelah aku pulang dari kantor.

Kendati hanya bertahan kurang lebih 3 bulan mengontrak rumah, namun paling tidak kami sudah dapat merasakan pahit getirnya tinggal dikontrakkan. Suka duka senantiasa datang silih berganti menghiasi kehidupan kami. Ketika krisis financial menghampiri, menu utama hanya mie instan adalah merupakan salah satu dari sekian banyak lika-liku duka lara yang pernah kami lalui. Meskipun demikian kami berusaha untuk menikmatinya. Bersyukur, bersabar dan tawakal kepada Tuhan adalah kata kunci yang dapat membuat kami tetap tegar menghadapinya. Inilah romantika kehidupan yang harus kami jalani seraya terbersit dalam benakku. Dari hal tersebut kami coba ambil hikmahnya bahwa inilah realita kehidupan, ditengah hedonisme yang materialistik.

Diakhir bulan ke 3, kami putuskan untuk kembali ke rumah orang tuaku. Tentunya dengan berbagai macam alasan dan pertimbangan. Diantaranya adalah bahwa air tanah yang menjadi kebutuhan vital sehari-hari ternyata kurang baik untuk kesehatan. Kandungan zat besi dalam air tersebut sangat tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat kemurniannya. Apabila diperhatikan, warna maupun baunya dapat terlihat dan tercium berbeda dengan air yang sehat. Dalam pandangan awam, air yang sehat adalah air yang bening dan tidak berbau. Namun apabila keadaan sebaliknya, maka dapat dipastikan air tersebut tidak sehat. Oleh sebab itulah kami beranggapan bahwa air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang diakibatkan oleh air yang tidak hygienes tersebut, maka sedini mungkin kami putuskan untuk pindah. Dengan harapan kami dapat menemukan kembali kontrakan yang layak dikemudian hari, baik ditinjau dari segi sarana maupun prasarana vital yang dibutuhkan.

Menyongsong tahun 2008, sudah barang tentu tantangan kehidupan yang dihadapi akan semakin kompleks. Kebutuhan pokok akan merangkak naik seiring meningkatnya biaya transportasi. Seperti dilansir media massa bahwa per Januari 2008 pemakaian BBM jenis premium untuk wilayah Jabodetabek akan dialihkan ke Pertamax. Dengan dalih pemerintah akan mengurangi subsidi BBM. Tetapi apakah hal itu tidak akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat, terutama untuk kaum marjinal ?. Ditengah krisis multidimensi yang tengah kita hadapi ini, tentunya ekspektasi kita untuk para pemimpin negeri ini dapat berlaku adil khususnya pada lapisan grass root. Sehingga kaum terpinggirkan dapat juga merasakan kue pembangunan yang katanya nikmat itu.

Ehh…..kok jadi ngelantur ngomongin politik sich…..nggak apa-apa ya..nyinggung politik sedikit. Oke !!!…yang penting ditahun 2008 harus ada semangat baru, dan harus tetap optimis menghadapi segala kendala yang ada. Namanya juga hidup…..hidup itu adalah perjuangan. Barang siapa yang tidak berani berjuang maka jangan hidup. Untuk itu tetaplah berjuang, pantang menyerah dan….tetap semangat…!!!!, agar dapat survive ditahun mendatang.

2 Comments:

Blogger ipam nugroho mengatakan...

Kita diciptakan oleh Sang Pencipta bukan untuk gagal,jika kita gagal itu pasti bukan kehendak Yang Kuasa, melainkan karena kita tak serius memompa potensi diri, kita jelang tahun yang baru dengan semangat

6:11 PM, December 13, 2007  
Blogger Ibrahim Basarewan mengatakan...

Dari semua pengalaman hidup. Perjalanan Mas Ruli banyak membuka pola pemikiran saya. Hidup itu harus di perjuangkan.

1:54 AM, February 22, 2008  

Post a Comment

<< Kembali ke halaman depan